Niat dan Doa Setelah Wudhu Sesuai Sunnah Nabi Muhammad ﷺ
Sebagaimana telah disyariatkan dalam agama Islam, untuk melaksanakan ibadah shalat, baik itu sholat wajib lima waktu maupun sholat sunnah, harus mensucikan diri terlebih dahulu dengan wudhu. Dan untuk menyempurnakan wudhu itu sendiri, disunnahkan mengawali niat wudhu, dan dianjurkan pula untuk membaca doa setelah wudhu.
Wudhu tak sebatas hanya untuk mensucikan diri dari hadats kecil saja, namun ternyata memiliki beberapa keistimewaan atau keutamaan wudhu yang bisa kita peroleh jika melaksanakannya dengan sempurna.
Pengertian Wudhu dan Hukumnya
Secara bahasa, wudhu (وضوء) merupakan turunan dari kata al waadha’ah (الوضاءة) yang artinya adalah “bagus dan cemerlang”.
Secara syara’, wudhu (وضوء) adalah istilah untuk suatu kegiatan yang menggunakan air untuk membasuh anggota badan tertentu dengan disertai niat wudhu.
Wudhu merupakan salah satu cara yang disyariatkan untuk menghilangkan hadats kecil. Wudhu biasanya dilakukan sebelum ibadah yang mengharuskan untuk mensucikan dari hadas kecil, misalnya sholat. Namun sebelum melakukannya, awalilah dengan niat wudhu.
Hukum wudhu adalah wajib bagi orang yang berhadats apabila ia ingin melakukan sholat, tawaf, dan ibadah yang lain yang mensyaratkan suci dari hadats kecil. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki” (QS. Al Maidah: 6)
Berdasarkan ayat diatas, maka pengertian wudhu adalah membasuh muka dan kedua tangan sampai dengan siku, menyapu sebagian kepala dan membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki dengan air yang bersih dan mensucikan secara berurutan dengan diawali membaca niat wudhu.
Bacaan Niat Wudhu
Niat artinya bermaksud melakukan sesuatu pada saat memulainya. Niat wudhu adalah salah satu rukun sahnya wudhu. Sementara wudhu merupakan salah satu rukun syarat sahnya shalat.
Berikut adalah bacaan niat wudhu dan artinya.
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul whudu-a lirof’il hadatsii ashghori fardhon lillaahi ta’aalaa
Artinya:
“Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil wajib karena Allah Ta’ala”
Tata Cara Wudhu yang Benar
Berikut adalah tata cara berwudhu yang benar sesuai dengan tuntunan dan syariat Islam.
1. Setelah mambaca niat wudhu, basuhlah tangan dengan membaca basmallah dan sembari berdoa :
Allaahumma ihfadh yadi min ma’aashîka kullahaa
Artinya : Ya Allah, jagalah kedua tanganku dari semua perbuatan maksiat
2. Berkumur-kumur sebanyak tiga kali
3. Membersihkan lubang hidung sambil berdoa :
Allaahumma bayyidl wajhi yauma tabyadldlu wujuhun wa taswaddu wujuuh
Ya Allah, putihkanlah wajahku di hari ketika wajah-wajah memutih dan menghitam
4. Membasuh muka 3 kali dari ujung kepala, mulai dari tumbuhnya rambut wajah hingga ke dagu
5. Mengusap kepala tiga kali
6. Mengusap telinga 3 kali dimulai dari kanan
7. Membasuh kaki 3 kali dimulai dari kaki kanan dilanjutkan kaki kiri
8. Membaca doa setelah wudhu
Doa Setelah Wudhu
Selain mengawali dengan niat wudhu, selesai berwudhu pun kita dianjurkan untuk memanjatkan doa setelah wudhu. Berikut lafadz doanya, lengkap dengan teks Arab, latin dan artinya.
Teks Arab:
اَشْهَدُاَنْ لَااِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَاالتَّوَّابِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِىْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
Teks Latin:
Asyhadu allaa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuuwa rosuuluhuu, alloohummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathohhiriina, waj’alnii min ‘ibadikash shaalihiin.
Arti/Terjemahan:
Aku bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba Mu yang shaleh.
Keistimewaan dan Keutamaan Menjaga Wudhu
Diantara sekian banyak sunnah Nabi yang dimuliakan salah satunya adalah menjaga wudhu.
Ada keutamaan jika seseorang terus menerus dalam keadaan suci atau berwudhu. Yaitu tatkala wudhu batal, kemudian kembali berwudhu lagi.
Dengan keadaan selalu suci dari hadats, maka akan lebih mudah bagi kita untuk melaksanakan ibadah.
Wudhu tidak hanya sebatas untuk membersihkan diri dari segala macam kotoran dan juga hadas kecil yang menempel pada tubuh. Akan tetapi, wudhu juga bisa dijadikan pengampun dosa yang sudah dilakukan sekaligus pemberi syafaat untuk kita kelak.
Wudhu sebelum tidur akan didoakan Malaikat agar diampuni segala dosa, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci’”. (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)
Wudhu ini bisa digunakan sebagai pembeda saat hari perhitungan sebab bekas tubuh yang sudah terkena wudhu akan memancarkan cahaya pada hari perhitungan nanti.
Di dalam haditsnya, Abu Hurairah ra berkata, “Saya mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya pada hari kiamat nanti umatku akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang dari bekas wudhu. Dan barangsiapa yang mampu untuk memperlebar putihnya maka kerjakanlah hal itu“. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Di dalam salah satu riwayat, Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam– bersabda:
“Bersuci (wudhu’) adalah separuh iman. Alhamdulillah akan memenuhi mizan (timbangan). Subhanallah wal hamdulillah akan memenuhi antara langit dan bumi. Sholat adalah cahaya. Shodaqoh adalah tanda. Kesabaran adalah sinar. Al-Qur’an adalah hujjah (pembela) bagimu atau hujatan atasmu. Setiap orang keluar di waktu pagi; maka ada yang menjual dirinya, lalu membebaskannya atau membinasakannya.” [Muslim dalam Ath-Thoharoh, bab: Fadhl Ath-Thoharoh (533)]
Dari hadits tersebut dapat dimaknai jika wudhu adalah sebagian dari iman, bentuk keimanan seseorang.
Dengan melakukan wudhu yang sempurna, maka akan diangkat derajatnya setinggi-tingginya di sisi Allah subhanahu wata’ala.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajatnya!” Para shahabat berkata: “Tentu, wahai Rasulullah. Kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Menyempurnakan wudhu’ walaupun dalam kondisi sulit, memperbanyak jalan ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat, maka itulah yang disebut dengan ar ribath.” (HR. Muslim no. 251)
Seorang muslim yang melakukan wudhu dengan sempurna dan menjaganya, diberikan pilihan untuk memasuki surga lewat delapan pintu surga yang mereka sukai seperti yang sudah tertulis dalam hadits Umar bin Khaththab Radhiyallahu’anhu, “Barang siapa di antara kalian berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian berkata, aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah Melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan rasul (utusan)-nya, maka akan dibukakan untuknya pintu surga yang delapan dan dia bisa masuk ke dalamnya lewat pintu mana saja yang dikehendakinya.” (Shohih. HR. Muslim I/209 No. 234).
Dengan adanya keutamaan wudhu, sudah sepatutnya kita sebagai muslim untuk selalu menjaga kesucian diri dengan wudhu, sehingga kita dapat meningkatkan keimanan kita dengan berwudhu yang sempurna diawali dengan niat wudhu dan menjaganya